Aokigahara adalah hutan yang terletak di sebelah barat laut gunung Fuji di Jepang. Membentang dari kota Kawaguchiko sampai desa Narizawa, prefektur Yamanashi, membuat Aokigahara menjadi hutan lautan pohon. Angin yang berhembus di Aokigahara membuat pepohonan di sana mirip ombak lautan.
Diperkirakan Aokigahara sudah berusia 1.200 tahun yang membuatnya menyimpan banyak sejarah masyarakat Jepang. Meski tampak indah, Aokigahara memiliki banyak sekali rahasia mencekam sampai membuatnya dijuluki sebagai tempat bunuh diri terpopuler di Jepang.
Kondisi hutan yang lebat, bahkan membuat Aokigahara tampak angker saat siang hari. Dilansir Viralnova, berikut ini adalah rahasia seram yang membuat mengapa Aokigahara begitu ditakuti. Apakah kamu berani ke sana?
Diperkirakan Aokigahara sudah berusia 1.200 tahun yang membuatnya menyimpan banyak sejarah masyarakat Jepang. Meski tampak indah, Aokigahara memiliki banyak sekali rahasia mencekam sampai membuatnya dijuluki sebagai tempat bunuh diri terpopuler di Jepang.
Kondisi hutan yang lebat, bahkan membuat Aokigahara tampak angker saat siang hari. Dilansir Viralnova, berikut ini adalah rahasia seram yang membuat mengapa Aokigahara begitu ditakuti. Apakah kamu berani ke sana?
1. Hutan Iblis
Jika ditarik sejarah dan usianya, hutan Aokigahara tentu menjadi saksi bisu perubahan kehidupan masyarakat Jepang. Bahkan sejak zaman dulu, kisah mitos Jepang sudah menyebutkan bahwa Aokigahara dihuni Yūrei (roh amarah). Memiliki luas 35 kilometer persegi, membuat Aokigaha tampak seperti tempat tinggal para hantu.
Aokigahara memang merupakan hutan yang sangat lebat. Letaknya di kaki gunung Fuji membuat kondisi Aokigahara selalu lembab dan berkabut. Bahkan saat siang hari, sinar matahari seolah-olah sulit menembus Aokigahara. Sungguh tempat yang tepat untuk para iblis kan?
2. Magnet Bunuh Diri
Namun di era modern saat ini, keindahan hutan Aokigahara justru tertutup dengan julukan seramnya. Yap, status sebagai 'hutan bunuh diri', membuat banyak orang berpikir panjang untuk berkunjung ke Aokigahara. Gunung di sebelah barat laut gunung Fuji ini menjadi lokasi favorit banyak orang bunuh diri.
Tercatat, hampir 100 orang setiap tahunnya memilih menghabisi nyawanya sendiri dalam kelebatan pepohonan Aokigahara yang gelap. Bahkan tradisi bunuh diri sudah ada sejak era keshogunan di Jepang.
Jika ditarik sejarah dan usianya, hutan Aokigahara tentu menjadi saksi bisu perubahan kehidupan masyarakat Jepang. Bahkan sejak zaman dulu, kisah mitos Jepang sudah menyebutkan bahwa Aokigahara dihuni Yūrei (roh amarah). Memiliki luas 35 kilometer persegi, membuat Aokigaha tampak seperti tempat tinggal para hantu.
Aokigahara memang merupakan hutan yang sangat lebat. Letaknya di kaki gunung Fuji membuat kondisi Aokigahara selalu lembab dan berkabut. Bahkan saat siang hari, sinar matahari seolah-olah sulit menembus Aokigahara. Sungguh tempat yang tepat untuk para iblis kan?
2. Magnet Bunuh Diri
Namun di era modern saat ini, keindahan hutan Aokigahara justru tertutup dengan julukan seramnya. Yap, status sebagai 'hutan bunuh diri', membuat banyak orang berpikir panjang untuk berkunjung ke Aokigahara. Gunung di sebelah barat laut gunung Fuji ini menjadi lokasi favorit banyak orang bunuh diri.
Tercatat, hampir 100 orang setiap tahunnya memilih menghabisi nyawanya sendiri dalam kelebatan pepohonan Aokigahara yang gelap. Bahkan tradisi bunuh diri sudah ada sejak era keshogunan di Jepang.
3. Ada Jalur Terlarang
Meskipun mempunyai julukan mencekam, masih banyak saja orang yang ingin menikmati keindahan Aokigahara. Ya, letaknya di kaki gunung Fuji membuat Aokigahara menyimpan berbagai flora-fauna menakjubkan yang membuat para pecinta alam ingin berpetualang ke sana.
Untung itulah dibuat sebuah jalur pertanda bagi para pendaki gunung yang hendak menikmati Aokigahara. Sebuah larangan tegas disebutkan jika siapapun tak boleh melintas lebih dari jalur pendakian umum. Karena siapapun yang penasaran dan malah mencari jalur lain, maka kamu bakal sering melihat benda-benda peninggalan manusia sampai tulang tengkorak mayat bunuh diri.
4. Kutukan Novel?
Meski bunuh diri di Aokigahara sudah ada sejak era keshogunan Jepang, dokumentasi resmi baru dimulai tahun 1998. Diperoleh hasil bahwa hampir 100 orang pertahun memilih bunuh diri di Aokigahara. Dan sampai saat ini tak ada yang tahu mengapa Aokigahara seolah jadi magnet bunuh diri di Jepang. Usut punya usut, sebuah spekulasi muncul dari novel Kuroi Jukai yang dirilis tahun 1960.
Novel karya Seichō Matsumoto itu menceritakan mengenai pasangan yang bunuh diri bersama di Aokigahara. Kematian yang dipilih para korban di Aokigahara adalah gantung diri atau overdosis obat. Karena banyaknya orang bunuh diri, dipercaya ribuan arwah penasaran menghuni Aokigahara.
5. Banyak Mayat Ditemukan
Pada tahun 2005, ditemukan 105 mayat bunuh diri di Aokigahara. Hasil ini lebih banyak dari tahun 2002 yang 'hanya' 78 mayat. Kini dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Jepang memilih bungkam mengenai jumlah mayat yang ditemukan di Aokigahara.
Namun karena kondisi hutan yang begitu lebat dan bahkan tampak gelap di siang hari, dipercaya masih banyak sekali mayat yang tak ditemukan di Aokigahara. Apalagi ada kisah yang menyebutkan jika banyak keluarga zaman kuno yang memilih meninggalkan anggota keluarga mereka untuk mati perlahan di Aokigahara.
Meskipun mempunyai julukan mencekam, masih banyak saja orang yang ingin menikmati keindahan Aokigahara. Ya, letaknya di kaki gunung Fuji membuat Aokigahara menyimpan berbagai flora-fauna menakjubkan yang membuat para pecinta alam ingin berpetualang ke sana.
Untung itulah dibuat sebuah jalur pertanda bagi para pendaki gunung yang hendak menikmati Aokigahara. Sebuah larangan tegas disebutkan jika siapapun tak boleh melintas lebih dari jalur pendakian umum. Karena siapapun yang penasaran dan malah mencari jalur lain, maka kamu bakal sering melihat benda-benda peninggalan manusia sampai tulang tengkorak mayat bunuh diri.
4. Kutukan Novel?
Meski bunuh diri di Aokigahara sudah ada sejak era keshogunan Jepang, dokumentasi resmi baru dimulai tahun 1998. Diperoleh hasil bahwa hampir 100 orang pertahun memilih bunuh diri di Aokigahara. Dan sampai saat ini tak ada yang tahu mengapa Aokigahara seolah jadi magnet bunuh diri di Jepang. Usut punya usut, sebuah spekulasi muncul dari novel Kuroi Jukai yang dirilis tahun 1960.
Novel karya Seichō Matsumoto itu menceritakan mengenai pasangan yang bunuh diri bersama di Aokigahara. Kematian yang dipilih para korban di Aokigahara adalah gantung diri atau overdosis obat. Karena banyaknya orang bunuh diri, dipercaya ribuan arwah penasaran menghuni Aokigahara.
5. Banyak Mayat Ditemukan
Pada tahun 2005, ditemukan 105 mayat bunuh diri di Aokigahara. Hasil ini lebih banyak dari tahun 2002 yang 'hanya' 78 mayat. Kini dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Jepang memilih bungkam mengenai jumlah mayat yang ditemukan di Aokigahara.
Namun karena kondisi hutan yang begitu lebat dan bahkan tampak gelap di siang hari, dipercaya masih banyak sekali mayat yang tak ditemukan di Aokigahara. Apalagi ada kisah yang menyebutkan jika banyak keluarga zaman kuno yang memilih meninggalkan anggota keluarga mereka untuk mati perlahan di Aokigahara.
0 Response to "5 Keanehan Aokigahara, Hutan Kematian di Jepang"
Posting Komentar